Drama merupakan sebuah pemestasan
atau pertunjukan yang dibawahan beberapa tokoh atau pemain dan seorang narator.
Drama biasanya dipentaskan di sebuah panggung, tapi belakangan lebih sering
dilakukan di depan kelas.
Oke, dalam
artikel saya kali ini, saya akan memberikan contoh naskah drama yang oke buat
tugas di SMA atau SMP, tapi sebelum ke naskah dramanya, kita bahas dulu sedikit
mengenai drama.
Drama
biasanya dimainkan oleh beberapa pemain, di sekolah biasanya ada 4, 5, atau 6
pemain. Dalam drama, tugas narator diamtaranya adalah menyampaikan awalan
cerita atau prolog, pergantian babak, dan epilog cerita atau akhir cerita.
Naskah
drama yang memenuhi standar gizi menurut guru saya adalah naskah drama yang
memiliki 3 babak atau pergantian waktu/tempat. Jadi bukannya drama tidak bisa
hanya 1 atau 2 babak, naskah drama bisa saja hanya memiliki 1 atau 2 babak,
tapi drama itu bisa difonis kekurangan gizi.
Terdapat tiga
jenis drama, seperti di bawah ini
1. Drama komedi : Drama yang dari awal sampai akhir dipenuhi
dengan tawa atau kejadian lucu
2. Drama tragedi : Drama yang dari awal sampai akhir
dipenuhi kisah yang mengharukan, seperti kehabisan kuota
3. Mellow Drama : Drama yang dari awal sampai akhir dipenuhi
dengan kisah sedih dan lucu. Jika diibaratkan seperti kopi susu
Baiklah,
sekarang ke tokoh dalam contoh dramanya
Sherin : Perempuan manja, dan agak sombong
Mila : Perempuan pemimpin, meskipun gak ada yang milih dia
memimpin
Reza : Pria yang dijuluki orang terlamas
Dicky : Ahlinya melempar pertanyaan
Samsudin : Kakek baik hati
? (Rahaia) : ..........
Oke, sekarang kita ke contoh dramanya.
Five Bigger Shin
Liburan
adalah saat yang dinanti-nanti, tidak terkecuali 4 orang remaja Dicky, Reza,
Mila, dan Sherin. Mereka baru saja sampai di kastril untuk menikmati hari libur
mereka.
Mila : “ Dick, tolong simpen tas ini, ya. Sher, kamu bantuin
aku bersih-bersih ruang tengah sama kamar, ya. Reza, kamu jangan tiduran di
teras dong!”
Reza : “ Yaelah, tiduran aja mesti punya izin,”
Dicky : “ Gue udah bawa tasnya ke dalam, tapi pas gue ke
dalem, gue dapet berita buruk,”
Mila : “ Apa tuh Dick?”
Dicky : “ Di dalam bersih banget,”
Sherin : “ Bagus dong, berarti gue ga usah repot-repot
bersihin,”
Mila : “ Sherin,” (nada kesel)
Dicky : “ Kan curang tuh, masa Sherin sama Mila ga kerja,”
Mila : “ Dicky,” (nada kesal)
Sherin : “ Yaelah, si Reza juga enggak kerja,”
Reza : “ Gue juga kerja tahu, dengan diamnya gue disini dan
gak ngeganggu, itu udah mempermudah kerja kalian,”
Mila : “ Udah-udah! Jika kastil ini bersih, ya berarti ada
yang tinggal di ini kastil, tapi siapa? Lo enggak punya sodara yang tinggal di
kastil inikan Sher?”
Sherin : “ Enggak, keluarga gue bilang kastil ini kosong.
Mereka juga udah bertahun-tahun enggak datang kesini,”
Dicky : “ Jadi keluarga Sherin malas mengurus kastil ini dan
akhirnya menelantarkannya begitu saja. Kastil yang terlupakan, sungguh
kasihan,”
Reza : “ Hahahahaha,” (ketawa)
Dicky : “ Kenapa lu Za?”
Reza : “ Ternyata di dunia ini ada yang lebih malas dari
gue. Senang rasanya bisa tahu,”
Mila : “ Oke, gimana kalau kita sekarang check siapa yang
tinggal di kastil ini,”
Dicky : “ Siapa yang mau masuk duluan?”
Sherin : “ Terserah, tapi jangan gue,” (Reza lewat mau masuk
kastil)
Sherin : “ Wih, Reza yang selama ini difonis orang termalas
mau menjadi pahlawan dengan menjadi orang yang pertama kali masuk,”
Reza : “ Haah? Gue cuma mau ke kamar. Gue ngantuk banget,”
Mila : “ Yudahlah, yang penting ada yang mau masuk duluan.”
Akhirnya
mereka pun memasuki kastil itu tanpa tahu apa yang menunggu mereka di dalam.
Sampai pada suatu ketika ...
Sherin : “ Aaaa!!!” (teriak)
Mila : “ Ada apa Sher?”
(Gemetaran ) Sherin : “ Tadi ada bayangan hitam gitu,
kayanya itu hantu. Tuh!” (nunjuk)
Reza : “ Itu bayangan gue Sher,”
Dicky : “ ckckck,” (cekikikan)
Sherin : “ Diem lu!”
? : “ Ada apa kalian ribut-ribut?” (muncul dari belakang)
Sherin : “ Aaaa!!!” (ngumpet di belakang Reza)
Mila : “ Bapak siapa, ya?”
Reza : “ Samsudin,”
Dicky : “ Kok lu bisa tahu?”
Reza : “ Dia pake name tag,”
Samsudin : “ Kalian kenapa datang ke kastil ini? Kastil ini
sudah lama ditinggalkan pemiliknya,”
Sherin : “ Kami kesini mau liburan. Saya anak dari pemilik
kastil ini,”
Samsudin : “ Oh begitu, ya. Kamu anak dari orang sibuk itu,”
Sherin : “ Orang sibuk?”
Samsudin : “ Iya orang sibuk. Dia sangat sibuk sampai tidak
mengangkat telephone saya berkali-kali. Saya mau memberitahukan kepada beliau
kalau sudah terjadi pembunuhan berantai di kastil ini,”
Sherin : “ Pe-pembunuhan berantai?”
Samsudin : “ Iya, lima orang pemuda seperti kalian sudah
dibunuh disini,”
Dicky : “ Apa arwah mereka bergentayangan disini,”
Mila : “ Ya enggaklah. Iya, ‘kan kek?”
Samsudin : “ Arwah mereka tidak bergentayangan,”
Mila : “ Tuhkan,”
Samsudin : “ Tapi arwah pembunuhnya bergentayangan disini,”
Dicky : “ Kenapa bisa?”
Samsudin : “ Kakek juga tidak tahu, tapi menurut orang-orang
disini. Dia memburu orang-orang yang memiliki sifat lima dosa besar,”
Dicky : “ Lima dosa besar?”
Samsudin : “ Iya, serakah, sombong, egois, , dan . Juga
katanya hanya orang yang tidak memiliki sifat itu yang bisa menyelamatkan orang
dengan dosa besar itu,”
Sherin : “ Ouh, kalau gitu kalian enggak usah khawatir, kan
disini ada Sherin yang baik hati, dan cantik ini,”
Reza : “ Sombong juga dengan ekstra serakah,”
Mila : “ Yaudah, sekarang gue pergi dari kastil ini. Gue gak
mau jadi korban,”
Reza : “ Egois. 3 dosa sudah komplit, jadi kapan dia akan
datang dan kenapa kakek ada disini?”
Samsudin : “ Kakek sedang mencari anak-anak yang sudah
seminggu terkebak di kastil ini. Oh iya, arwah itu punya wajah yang putih pucat
dan memakai kaos hitam,”
Reza : “ Kayak dia,” (nunjuk arwahnya)
Samsudin : “ Iya, dia orangnya,”
Reza : “ Ouh, kami izin lari dulu, kek,” (kabur)
Karena
ketakutan yang bukan main, akhirnya mereka berpencar. Sherin yang entah lari
kemana, sampai di sebuah ruangan kosong dan hal yang mengejutkan dia dapatkan.
(Sherin membelakangi Reza dan mereka berdua jalan mundur dan
bertabrakan) Sherin : “ Aaaa!!!”
Reza : “ Lebay amat,”
Sherin : “ Eh! Kemana yang lain?” (Reza geleng kepala)
Reza : “ Itu Dicky datang tuh,”
Dicky : “ Mi-mila diculik hantu itu,”
Sherin : “ Apa?!”
Reza : “ Mila siapa?” (Sherin + Dicky langsung natap Reza
tajam)
Reza : “ Oh iya, Aaaa,” (teriak dengan wajah datar)
Reza : “ Sudahlah, kenapa kalian menatapku begitu? Oh iya,
aku menemukan pintu keluar,”
Sherin : “ Beneran? Dimana?” (Reza nunjuk pintu keluar)
Dicky : “ Darimana lu tahu itu pintu keluar?”
Reza : “ Itukan ada tulisannya ‘Exit’,”
Dicky : “ Oh iya, tulisannya kecil jadi gak keliatan. Yuk
keluar, nanti hantu itu keburu datang,”
Sherin : “ Tapi, mila ...,”
Dicky : “ Yaelah, lagian emangnya apa yang bisa kita lakuin?
Cari hantu itu terus lawan pake kamehameha terus nyelametin Mila? Enggak, ‘kan?
Lebih baik kita keluar dulu, terus cari bantuan. Ayok Za,”
Reza : “ Gue setuju sama Sherin. Kita harus selametin dia,”
Dicky : “ Hah? Lu ngomong apa sih Za? Jangan giladeh. Atau
jangan-jangan lu naksir lagi sama dia? Tenang aja, kita cari bantuan terus selametin dia,”
Sherin : “ Udah! Jangan berantem, seenggaknya Reza yang
keliatannya gak peduli sama temen, lebih ngehargain temen dari lo!”
Dicky : “ Oke, oke, jadi kalian mau sok pahlawan. Kali ini
yang kita bicarain realita, kita gak mungkin bisa selametin dia, kita lebih
baik cari bantuan sebelum hantu itu datang,”
Reza : “ Ada 2 kesalahan dari kalimat yang barusan lo
ucapkan. Pertama, kita bisa aja selametin Mila. Kedua, hantu itu udah ada di
belakang lo,”
Dicky : “ Buset!” (jalan mundur)
Sherin : “ Sekarang gimana Za?”
Reza : “ Gue punya rencana,”
Dicky : “ Apatuh?”
Reza : “ Berdo’a,”
Sherin : “ Lu di
keadaan kayak gini masih sempet bercanda! Lu itu orangnya bisa serius enggak
sih?! Tapi, meskipun lo gitu orangnya gue ...,”
Reza : “ Hm?”
Sherin : “ Gue tetep suka sama lo Za,”
Reza : “ Maaf Sher. Gue LDR,”
Sherin : “ LDR?”
Reza : “ Lain Dimensi Relashionship,”
Sherin : “ Reza!”
Reza : “ Iya-iya, gue bercanda kok, gue juga suka sama lo,”
Dicky : “ Maaf nganggu,”
Reza : “ Oh iya, maaf lo dianggurin,”
Dicky : “ Gue sih ga masalah kalau dianggurin, tapi kayaknya
hantu itu masalah kalau dianggurin,”
Mila : “Ah kayaknyasih enggak,”
Dicky : “ Mila?”
Mila : “ Emangnya siapa lagi?”
Dicky : “ Tapi tadi gue liat lo dibawa hantu ini, terus
...,”
Mila : “ Tadi gue cuma pura-pura,”
Samsudin : “ Hantu ini juga sebenarnya hanya pura-pura,”
Hantu : “ Jadi, ini udah selesaikan? Make up ini ganggu
banget,”
Sherin : “ Tunggu-tunggu, ini sebenernya ada apasih?”
Mila : “ Jadi gini Sher, gue sebenernya agak bingung, kalian
itu setia sahabat atau enggak, ya akhirnya gue rancang skenario ini dan
ternyata kalian emang sahabat sejati. Maaf ya, udah ngerjain kalian,”
Dicky : “ Gak papa, berkat skenario lo, jadi ada yang jadian
nih. Cie,”
Mila : “ PJnya,”
Reza : “ Iya-iya,”
Hantu : “ Gue juga dapet dong, meskipun kita kutang kenal,
tapi berkat akting gue yang meyakinkan kalian dajian,”
Mila : “ Yaelah, akting apanya, lu cuma berdiri doang.”
Begitulah
akhir dari kisah menegangkan dari liburan mereka. Semenjak saat itu
persahabatan mereka semakin kuat.
- - Tamat
–
Naskah Drama Top 1Kesalahanku Menyelamatkanku
Bercerita tentang 2 orang penjahat amatir yang mencuri kalung pertama, lalu 2 detektif yang melacak keberadaan 2 penjahat itu. Pastinya naskah drama ini dipenuhi dengan kejadian lucu
Naskah Drama Top 2
Cinta Segitiga Setan
Menceritakan 3 orang murdi yang memperebutkan cinta seorang murid baru. Tentu saja perebutan ini dipenuhi kejadian unik.
Naskah Drama Top 3
Ulangan
Bercerita tentang macam-macam cara murid menghadapi ulangan, dari murid normal sampai murdi up normal. Naskah drama ini dipenuhi dengan hal menginspirasi dan unik, juga lucu pastinya. Recommended banget!
No comments:
Post a Comment