Tuesday, 12 May 2015

Contoh Naskah Drama

Contoh Naskah Drama


Contoh Naskah Drama - Drama adalah sebuah pertunjukan yang menyerupai teater. Drama bukan drama jika belum di pentaskan. Naskah adalah alur dari Drama.

Drama ada 3 jenis, yaitu drama komedi, yang dari awal sampai akhir penuh dengan keceriaan.
Drama tragedi, yang dari awal sampai akhir penuh kesedihan
Mellow drama yang dari awal sampai akhir penuh dengan kesehidan dan keceriaan.

Drama biasanya di mainkan oleh beberapa orang yang sebagian bertugas menjadi peman, baik itu antagonis ( tokoh jahat ), protagonis ( tokoh baik ), dan tirta gonis ( pelerai antara tokoh baik dan tokoh jahat ).

Selain menjadi pemeran, ada juga yang bertugas membawakan prolog ( pembuka ), epilog ( penutup ), dan pergantian babak.

Drama yang memenuhi standar giji adalah drama yang memiliki minimal 3 babak, dalam kata lain latarnya berubah 3 kali.

Kali ni, di blog antah berantah ini Saya akan membagikan sebuah karya drama Saya, yang berjenis drama tragedi. Yang membutuhkan 6 orang pemain. Sebelum ke naskah drama itu, Saya akan memberitahukan terlebih dahulu mengenai sefat-sifat pemain.

1. Alvin : Baik, pengecut, dan culun
2. Faris ( kakak Alvin ) : Egois, dan cari muka
3. Rian ( Adik Alvin ) : Manja, pelit, dan bermuka 3
4. Ricka ( tetangga) : Mudah percaya
5. Ayah Alvin : pemarah, egois stadium akhir
6. Ibu Alvin : penakut

Biaklah sekarang kita langsung saja ke naskah dramanya.

Kurungan

Di suatu rumah yang sangat sederhana, terdapat seorang lelaki bernama Alvin yang hidup bersama dengan keluarganya. Mereka hidup bahagia, itulah yang dipikirkan orang-orang. Ayah dan ibu Alvin selalu menyembunyikan hal yang buruk kepada semua orang.

Ayah : " Faris, beli roti sana "
Faris : " Suruh Alvin aja "
Ayah : " Alvin!, cepat beli roti! "
Alvin : " Iya " ( Berjalan )
Ibu : " Faris, angkat jemuran "
Faris : Sama si Alvin aja "
Ibu : " Alvin, abis beli roti Kamu angkat jemuran "
( langkah kakinya terhenti ) Alvin : " Kan yang beli roti Alvin, masa yang angkat jemuran juga Alvin, kan tadi bapak sama ibu nyuruh kakak "
Ayah : " Jadi Kamu sudah  mulai berani itungan!, jangan ngebantah orang tua. Ayah bekerja keras buat Kamu, dulu ayah di suruh kerja bantuin kakek, Kamu baru di suruh beli roti sama angkat jemuran sudah berani melawan "
Alvin : " Iya, maaf " ( pergi )

Alvin sering di suruh adik, ayah, ibu, dan kakaknya, tapi Alvin tidak bisa berbuat apapun. Dia hanya bisa pasrah, Dia tidak bisa melawan orang tuanya sendiri. Ketidak adilan bukan hanya dialami Alvin di rumah, tapi juga di jalan.

Alvin : " Pa, Aku mau hp dong, yang jadul juga gak masalah "
Ayah : " Iya nanti "
Rian : " Pa, Aku mau mobil-mobilan yang kayak di tv "
Ayah : " Iya, ayo sekarang kita beli "
Alvin : " Tapi pa, mobil-mobilan itu harganya 7 ratus ribu loh "
Ayah : " Iya, ayah tahu "
Alvin : " Kenapa uangnya ga buat beli hp Alvin dulu, kan Alvin lebih butuh hp itu daripada Rian butuh mobil-mobilan "
Ayah : " Jadi Kamu mau ngelawan ayah lagi? "
Alvin : " Gak pa "

Setelah kejadian demi kejadian terjadi, akhirnya Alvin memutuskan untuk intropeksi diri, Dia menyendiri sambil memikirkan apa yang salah dengannya.

( duduk di lantai ) Alvin : " Kenapa ya?. Apa yang beda dariku, apa yang membedakanku dengan. adik dan kakakku?. Kenapa Aku yang selalu di suruh?. Waktu itu Ayah menyuruh kakak, tapi kakak malah mengoper suruhan itu, itu artinya Aku selalu disuruh karena Aku penurut. Lalu kenapa keinginanku tidak di penuhi sedangkan keinginan adiku yang tidak penting di penuhi, oh iya adiku selalu rewel jika tidak di keinginanya tidak dituruti, Aku tidak mendapatkan apa yang Aku inginkan karena Aku penurut. Kalau begitu Aku tidak akan menjadi penurut ".
( Datang ) Ayah : " Disini Kamu rupanya, cepat belikan ayah kopi "
Alvin : " Gak! " ( dengan nada tinggi )
Ayah : " Berani ngelawan Kamu "
Alvin : " Ya! "
Ayah : " Kenapa Kamu berani ngelawan ayah?, biasanya Kamu nurut terus "
Alvin : " Disini orang baik hanya menjadi babu "
Ayah : " Kamu itu anak ayah, ayah yang sudah membesarkan Kamu- " ( Ucapannya terpotong )
Alvin : " Dan ayah juga yang membuat Aku jadi babu!. Hanya karena ayah yang ngehidupin Aku, bukan berarti Aku hidup untuk ayah " ( pergi )

Seminggu kemudian mayat Alvin di temukan tak bernyata di ruang tengah. Avlin penempelkan pisau pemotong daging pada batu, kemudian Alvin menjatuhkan batu itu di lehernya, dan kepala Alvinpun terpenggal. Dengan begitu Ia bebas dari siksaan yang terus di jalaninya, hidup atas perintah orang lain sama dengan tidak hidup sama sekali. Setelah kejadian itu keluarganya baru menyadari pentingnya Alvin dalam hidup mereka.

- Tamat -

Jika Kamu kurang puas atau mau melihat naskah drama yang lain silahkan klik Naskah Drama

Sekian artikel saya mengenai Contoh Naskah Drama Semoga bermanfaat. Maaf jika ada kesalahan seperti typo atau yang lain sebagainya. Terimasih atas kunjungannya, jangan males ke sini hanya karena iklannya ya.

No comments:

Post a Comment

Viral Wisuda Madrasah

   Viral Joget Tiktok di Wisuda Madrasah